Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering https://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya en-US Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering 3031-3589 Cover, Daftar Editor dan Daftar Isi https://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/80 <p>Cover, Daftar Editor dan Daftar Isi</p> Editor JSHEE Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering 2025-05-29 2025-05-29 3 1 Pembuatan Sistem Informasi Key Performance Indicator Berbasis Webstie Perusahaan Pengolahan Kelapa Sawit Surabaya https://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/57 <p>Perusahaan Pengolahan Kelapa Sawit di Surabaya merupakan perusahaan manufaktur. Organisasi ini berpegang pada Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 dengan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sebagai bagian dari sistem ini, penilaian kinerja (Key Performance Indicators) dilakukan setiap bulan selama satu tahun. Penilaian kinerja atau yang dikenal dengan Key Performance Indicator (KPI) merupakan aspek penting yang memerlukan pertimbangan matang dalam perusahaan. Namun penilaian kin erja di perusahaan ini dirasa kurang efektif karena hanya terkonsentrasi pada satu departemen saja. Akibatnya, proses penilaian kurang efektif karena masing-masing departemen harus menunggu jadwal yang telah ditentukan untuk melakukan penilaian sehingga menghambat efisiensi. Evaluasi kinerja yang disebut juga dengan Key Performance Indicator (KPI) memerlukan pengembangan sistem informasi penilaian kinerja berbasis web berdasarkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012.&nbsp;&nbsp; Perancangan website menggunakan HTML sebagai dasar dasar untuk memfasilitasi&nbsp;&nbsp;&nbsp; pengembangan situs web dan manipulasi database, menggunakan PHP dan MySQL secara bersamaan. Kemanjuran dan kesesuaian sistem informasi ini dinilai dengan memberikan Kuesioner USE kepada 40 peserta. Para peserta dipilih berdasarkan respon skala Likert yang berkisar antara 1 sampai 4. Berdasarkan studi Kuesioner efektivitas yang dilakukan terhadap 40 peserta, penilaian tingkat manfaat dan kegunaan adalah 88%. Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi yang diusulkan sangat layak dan dapat dimanfaatkan secara efektif.</p> Raditya Prabaswara Wardana Dewi Kurniasih Muhammad Khoirul Hasin Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering 2025-05-29 2025-05-29 3 1 1 8 10.35991/jshee.v3i1.57 Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Izin Kerja Pada Perusahaan Galangan Kapal Berbasis Android https://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/54 <p>Perusahaan galangan kapal telah menerapkan sistem izin kerja bagi pekerjaan rutin maupun non rutin, akan tetapi<br>ditemukan adanya ketidakefektifan dalam penerapan yang masih manual. Hal ini mengakibatkan proses<br>pembuatan izin kerja membutuhkan waktu yang lama dan penyimpanan dokumen izin kerja menjadi tidak<br>terstruktur. Untuk mengurangi jumlah penggunaan kertas serta mempermudah proses pengajuan, validasi, dan<br>penyimpanan data izin kerja, peneliti membuat sistem informasi manajemen izin kerja berbasis android dengan<br>menggunakan MySQL, <em>Firebase</em>, dan <em>Android Studio</em>. Fitur yang disediakan dalam sistem informasi ini antara lain<br>pengisian <em>job safety analysis</em>, pengajuan dan perpanjangan izin kerja, pengontrolan masa izin kerja, pencarian<br>riwayat registrasi berdasarkan kategori pekerjaan serta penyimpanan dokumen izin kerja. Pada program sistem<br>informasi ini dibedakan hak aksesnya menjadi 3 (tiga), yaitu Supervisi, <em>Project Manager</em>, dan HSE. Setiap<br>pengguna mempunyai wewenang yang berbeda-beda. Untuk mengetahui tingkat kelayakan terhadap pengunaan<br>sistem, maka dilakukan uji dengan menggunakan metode <em>USE Questionnaire </em>dan didapatkan hasil sebesar 92,9%<br>yang berarti sistem informasi manajemen izin kerja ini sangat layak digunakan.</p> Shintya Putri Agustin Dika Rahayu Widiana Wibowo Arninputranto Imah Luluk Kusminah Rikky Leonard M. Fajar Hamida Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering 2025-05-29 2025-05-29 3 1 9 20 10.35991/jshee.v3i1.54 Analisis Postur Kerja Menggunakan SNI 9011-2021 Pada Pekerjaan Pengelasan Di Perusahaan Galangan Kapal https://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/38 <p>Perusahaan galangan kapal perlu meningkatkan kinerjanya dalam hal efisiensi dan kualitas salah satunya adalah pekerjaan pengelasan. Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja (GOTRAK) merupakan risiko ergonomi berupa keluhan atau nyeri dikarenakan adanya cedera dan gangguan pada otot, tendon, sendi, syaraf, dan jaringan lunak lainnya. Penelitian ini akan dilakukan kepada 20 orang pekerja pengelasan dan ditemukan sebanyak 5% pekerja mengalami tingkat risiko keluhan GOTRAK tinggi, sebanyak 60% tingkat risiko keluhan sedang, dan 35% mengalami tingkat risiko ringan. Untuk itu perlu dilakukan penilaian tingkat risiko <em>Musculoskeletal Disorders (MSDs) </em>dan upaya pengendalian bahaya tersebut. Dalam penelitian ini akan dianalisa dengan SNI 9011 Tahun 2021 yang memuat metode penilaian identifikasi keluhan dengan GOTRAK dan penilaian postur tubuh ergonomi berupa Daftar Periksa Potensi Bahaya Faktor Ergonomi (Lampiran D). Berdasarkan pada hasil observasi penilaian Lampiran D tersebut terdapat 70% pekerja mendapatkan skor diatas atau sama dengan 7 dan 30% pekerja mendapatkan skor diatas 3, yang berarti berbahaya dan perlu dikaji lebih jauh dan diperbaiki. Untuk itu penulis melakukan penambahan kursi dan mendapatkan penurunan skor 2,5-5. Oleh karena itu penambahan fasilitas kerja berupa kursi pengelasan yang telah dilakukan dapat menurunkan risiko keluhan <em>MSDs</em> pekerja pengelasan.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Rosalinda Liesdiani Haidar Natsir Amrullah Arief Subekti Yuniar Triarditya Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health and Environmental Engineering 2025-05-29 2025-05-29 3 1 21 32 10.35991/jshee.v3i1.38 Penilaian Risiko Kegagalan Gantry Crane Menggunakan Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) dan Fishbone Diagram https://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/56 <p><em>Gantry crane </em>adalah alat bantu utama untuk mengangkat dan memindahkan beton pada proses produksi beton di perusahaan manufaktur yang beroperasi selama 24 jam per hari. Penggunaan alat bantu <em>gantry crane</em> secara terus-menerus dapat menyebabkan kegagalan komponen sehingga menghambat proses produktivitas. Menurut data kegagalan komponen yang dimiliki perusahaan diketahui bahwa <em>gantry crane</em>&nbsp; mengalami kegagalan sebanyak 73 kali dari tahun 2021 hingga 2023. Tujuan penelitian ini melakukan analisis kegagalan pada <em>gantry crane</em> untuk mengurangi risiko bahaya apabila terjadi kegagalan beroperasi. Maka dari itu, diperlukan analisis kegagalan menggunakan metode <em>Failure Mode and Effect Analysis</em> (FMEA) dan <em>Fishbone Diagram</em>. Metode FMEA digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan dan mengetahui nilai <em>Risk Priority Number</em> (RPN) pada komponen <em>gantry crane</em> sedangkan <em>fishbone diagram</em> untuk menemukan kemungkinan penyebab masalah atau faktor-faktor berdasarkan komponen dengan RPN tertinggi yang dapat mempengaruhi masalah dan mempermudah dalam menentukan rekomendasi. Penyusunan metode FMEA didapat bahwa komponen pada <em>gantry crane</em> yang memiliki nilai RPN tertinggi adalah <em>motor hoist </em>dengan mode kegagalan <em>bearing aus</em> diperoleh nilai RPN sebesar 120. Setelah itu, berdasarkan komponen dengan RPN tertinggi tersebut dianalisis lebih lanjut menggunakan <em>fishbone diagram</em> dan ditemukan 8 faktor yang menjadi akar penyebab <em>bearing aus</em> pada <em>motor hoist</em>. Faktor-faktor tersebut adalah <em>man, method, machine, materials, measurements, management,</em> <em>maintenance, </em>dan <em>environment</em>.</p> Nurul Faridah Qurratuláini Mades Darul Khairansyah Haidar Natsir Amrullah Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health and Environmental Engineering 2025-05-29 2025-05-29 3 1 33 40 10.35991/jshee.v3i1.56 Analisis Beban Kerja Mental dan Iklim Panas terhadap Kinerja Karyawan dalam Produksi Wafer Stick https://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/55 <p>Industri makanan di Indonesia, khususnya produksi <em>wafer stick</em> di Kabupaten Gresik, menghadapi tantangan besar terkait beban kerja mental dan iklim kerja panas yang mempengaruhi kinerja pekerja. Beban kerja mental yang tinggi dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan penurunan produktivitas. Iklim kerja panas berisiko mengurangi kinerja dan kesehatan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat beban kerja mental dan iklim kerja panas pada pekerja di area <em>baking wafer stick</em>. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan survei dan analisis data statistik. Seluruh populasi pekerja di area <em>baking wafer stick</em>, sebanyak 60 pekerja, dijadikan sampel. Kuesioner NASA-TLX digunakan untuk mengukur beban kerja mental, sedangkan iklim kerja panas diukur menggunakan <em>Wet Bulb Globe Temperature</em> (WBGT) Meter. Data dianalisis menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk memastikan konsistensi hasil pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 43,33% pekerja mengalami beban kerja mental sangat tinggi, 10% tinggi, 5% agak tinggi, 20% sedang, dan 21,67% rendah. Pengukuran iklim kerja panas menunjukkan seluruh titik pengukuran berada di atas Nilai Ambang Batas (NAB) dengan rata-rata suhu 32,5°C, yang termasuk kategori sangat tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja di area <em>baking wafer stick</em> sangat panas sehingga dapat mempengaruhi kinerja dan kesehatan pekerja. Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa rekomendasi yang dapat diberikan antara lain dengan memberikan program pelatihan manajemen stres bagi pekerja serta penjadwalan istirahat yang lebih sering dan lebih panjang di area yang lebih sejuk</p> Naufal Rizky Abiyyanto Lukman Handoko Imam Mahfudzi Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health and Environmental Engineering 2025-05-29 2025-05-29 3 1 41 49 10.35991/jshee.v3i1.55 Evaluasi Gangguan Otot Rangka pada Pekerjaan Manual Material Handling dengan Pendekatan Composite Lifting Index https://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/48 <p><em>Occupational diseases are health problems that can be caused by work and the work environment. One such work activity that can lead to occupational diseases is the manual loading of bags and palletizing, which is a process known as Manual Material Handling. This process involves lifting, lowering, pushing, pulling, and carrying objects by hand. A survey using SNI 9011: 2021 on bag loading and palletizing work revealed a high risk of musculoskeletal disorders at 41%, a moderate risk at 33%, and a low risk at 26%. To address these musculoskeletal complaints, an analysis of Manual Material Handling using the Composite Lifting Index was conducted, as this work involves multiple tasks. The Composite Lifting Index analysis yielded a value of ∞, indicating the work is hazardous. In response to the Manual Material Handling assessment, recommendations, such as modifying the conveyor to align with the anthropometry of Indonesian men, hydraulic adjustment of pallets, and posture improvement during palletizing, are suggested</em></p> Sultan Syafiq Annaufal Haidar Natsir Amrullah Mochamad Yusuf Santoso Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health and Environmental Engineering 2025-05-29 2025-05-29 3 1 50 56 10.35991/jshee.v3i1.48 Pengaruh Media Sosial dan Kualitas Tidur Terhadap Disiplin Belajar Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya https://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/52 <p>Perkembangan media sosial saat ini semakin banyak digunakan di kalangan mahasiswa. Akan tetapi, media sosial dapat mempunyai dampak baik dan buruk bagi penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media sosial dan kualitas tidur terhadap disiplin belajar mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisis regresi logistik ordinal. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu mahasiswa S1 semester 2 dan 4 karena memiliki jumlah mata kuliah dan durasi mata kuliah dalam satu Minggu lebih banyak daripada mahasiswa semester 6 dan 8. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik <em>cluster random sampling</em>. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 342 mahasiswa. Metode analisis data menggunakan regresi logistik ordinal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap disiplin belajar mahasiswa dengan nilai <em>p-value</em> sebesar 0,817 &gt; 0,05. Sedangkan, kualitas tidur ditemukan memiliki pengaruh signifikan terhadap disiplin belajar dengan nilai <em>p-value</em> sebesar 0,014 &lt; 0,05. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas tidur dapat menjadi strategi efektif untuk memperbaiki disiplin belajar di kalangan mahasiswa.</p> Abdur Rosid Lusiaeni Lusiaeni Ponti Almas Karamina Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering 2025-05-30 2025-05-30 3 1 57 65 10.35991/jshee.v3i1.52 Penerapan Metode Double Ishikawa dan 5 Whys Analysis Dalam Analisis Kecelakaan Loading Unloading Billet Baja https://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/51 <p>Perusahaan baja merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang berperan penting dalam proses pembangunan infrastruktur. Salah satu proses kegiatan yang sangat vital dan sering dilakukan dalam proses produksi adalah kegiata <em>lifting</em>. Beban angkat yang cukup berat membuat kegiatan <em>lifting</em> dilakukan dengan alat bantu pesawat angkat <em>crane</em>. Hal ini memunculkan potensi bahaya yang cukup besar. Dari data kecelakaan perusahaan, pada tahun 2023 50 persen kecelakaan kerja terjadi pada aktivitas <em>lifting</em> sebanyak 5 kasus. 1 kasus berakibat <em>lost time injury</em>, 3 kasus berakibat <em>property damage</em> dan 1 kasus lainnya berakibat <em>nearmiss</em>. Pada penelitian ini peneliti memilih untuk meneliti kasus yang menyebabkan <em>lost time injury</em> yaitu kasus tangan yang terhantam sling rantai atau tackle chain saat melakukan loading unloading billet. Kecelakaan tersebut cukup merugikan baik perusahaan maupun korban karena kehilangan produktivitas serta memperbesar pengeluaran bagi kedua belah pihak. Berdasarkan teori piramida kecelakaan, <em>lost time injury</em> juga dapat mengakibatkan <em>fatality</em> jika tidak ditangani dengan baik. Untuk itu diperlukan analisis investigasi kecelakaan kerja guna menemukan akar permasalahan yang ada sebagai bentuk upaya perbaikan berkelanjutan. Metode <em>Double Ishikawa</em> dan 5 <em>Whys analysis</em> merupakan metode analisis sebab akibat yang mendalam. Dimana double Ishikawa berfungsi sebagai penjabar 8 aspek penyebab kecelakaan dan 8 aspek tidak terdeteksinya potensi kecelakaan. Sedangkan <em>5 Whys analysis</em> berfungsi untuk memperdalam akar masalah dari 8 aspek yang sudah diuraikan metode <em>Double Ishikawa</em>. Berdasarkan hasil analisis kecelakaan tangan yang terhantam sling rantai menggunakan metode <em>Double Ishikawa</em> menghasilkan 19 penyebab dengan 13 penyebab kecelakaan dan 6 penyebab tidak terdeteksinya kecelakaan yang didominasi oleh faktor manusia, mesin dan manajemen. Sedangkan hasil dari metode <em>5 Whys</em> menghasilkan akar masalah yang mengerucut didominasi oleh keputusan keputusan yang diambil oleh manajemen. Dari seluruh akar masalah yang didapatkan diberikan rekomendasi guna menjadi saran perbaikan berkelanjutan bagi perusahaan sehingga hal serupa tidak terulang dikemudian hari.</p> Ade Reza Ardiansyah Galih Anindita Mey Rohma Dhani Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering 2025-05-30 2025-05-30 3 1 66 73 10.35991/jshee.v3i1.51 Analisis Kinerja Mesin Roll Stand Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Pada Perusahaan Manufaktur Baja https://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/46 <p>Industri manufaktur baja merupakan salah satu sektor yang memiliki peran krusial dalam perekonomian global. Mesin <em>roll stand</em> menjadi komponen utama dalam proses produksi baja, di mana efisiensi dan produktivitasnya sangat menentukan daya saing perusahaan. Pengoperasian mesin yang berkepanjangan tanpa istirahat dapat menyebabkan kelelahan mesin, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan kerusakan mesin. Oleh karena itu, agar stabilitas produksi dan kualitas produk yang diinginkan dapat tercapai, maka perusahaan perlu mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan untuk meminimalisir hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja mesin <em>roll stand</em> dengan menggunakan metode <em>Overall Equipment Effectiveness</em> (OEE) dan mengidentifikasi <em>six big losses</em> yang memengaruhi efektivitas kerja mesin di salah satu perusahaan manufaktur baja di Jawa Timur. Metode OEE digunakan untuk mengukur efektivitas mesin <em>roll stand</em> secara komprehensif dengan menghitung tiga variabel utama yakni <em>availability</em>, <em>performance</em>, dan <em>quality</em>. Selanjutnya, <em>six big losses</em> dianalisis untuk mengetahui efektivitas <em>speed</em> <em>losses,</em> nilai OEE dan meminimalisir terjadinya kegagalan mesin. <em>Six big losses</em> meliputi <em>downtime, </em><em>speed losses</em> dan <em>quality</em><em> losses</em>. Hasil perhitungan nilai OEE yang telah dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata nilai OEE pada empat tahun terakhir adalah sebesar 58,71%, dengan nilai <em>availability</em> sebesar 99,53%, <em>performance rate</em> sebesar 59,12% dan <em>quality rate</em> sebesar 99,85%. Dikarenakan nilai OEE cukup rendah maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut menggunakan analisis <em>six big losses</em> untuk mengetahui <em>losses</em> yang paling dominan yakni <em>reduced speed losses</em> dengan nilai sebesar 162,86% atau sebesar 14.238,70 jam, dan <em>losses</em> tertinggi berada pada tahun 2023 sebesar 55,28% atau sebesar 4.882,24 jam, sedangkan <em>&nbsp;losses</em> terendah pada tahun 2021 yakni sebesar 25,23% atau sebesar 2.202,59 jam.</p> Ayomi Nur Laili Aulia Nadia Rachmat Priyo Agus Setiawan Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering 2025-05-30 2025-05-30 3 1 74 80 10.35991/jshee.v3i1.46 Kajian Pengawasan dan Pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kejadian Unsafe Action pada Pekerja Engineering Supporting pada Jasa Perbaikan Pembangkit Listrik https://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/61 <p>Pekerja <em>engineering</em> <em>supporting</em> jasa perbaikan pembangkit listrik merupakan pekerja yang menyediakan <em>service solution </em>seperti <em>Maintenance </em>dan <em>Overhaul </em>pembangkit listrik. Aktivitas operasional yang berlangsung dapat berpengaruh pada perilaku tidak aman<em> (unsafe action)</em>. Pada Tahun 2022 - 2023, telah terjadi 68 <em>unsafe action</em> dan 49 <em>accident</em> yang disebabkan karena pekerja tidak memahami Standar Operasional Prosedur (SOP), pekerja tidak memahami bahaya dan risiko serta peran pengawas yang kurang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan dan pengaruh pengawasan K3 dan pengetahuan K3 terhadap <em>unsafe action </em>pada pekerja <em>engineering</em> <em>supporting</em> jasa perbaikan pembangkit listrik serta penentuan rekomendasi yang dapat meminimalisir risiko K3. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji <em>chi square </em>dan regresi logistik biner untuk melihat hubungan serta pengaruh pengawasan K3 dan pengetahuan K3 terhadap terjadinya <em>unsafe action</em>. Hasil pengujian <em>uji chi-square</em> menunjukkan bahwa pengawasan K3 dan pengetahuan K3 memiliki hubungan yang signifikan terhadap <em>unsafe action</em> dengan pengawasan K3 memiliki <em>nilai p-value</em> (0,019) &lt; 0,05 dan pengetahuan K3 memiliki <em>nilai p-value</em> (0,006) &lt; 0,05. &nbsp;Hasil pengujian serentak menujukkan bahwa pengawasan K3 dan pengetahuan K3 berpengaruh serentak terhadap <em>unsafe action</em> dengan <em>p-value </em>(0,000) &lt; 0,05. Pengujian parsial menunjukkan bahwa masing-masing pengawasan K3 dan pengetahuan K3 berpengaruh signifikan terhadap <em>unsafe action</em> dengan pengawasan K3 memiliki <em>p-value</em> (0,022) &lt; 0,05 dan pengetahuan K3 memiliki <em>p-value</em> (0,007) &lt; 0,05. Rekomendasi yang diberikan untuk meminimalisir <em>unsafe action</em> di antaranya pelatihan, promosi K3 (<em>safety campaign</em>, <em>safety sign</em>, <em>safety talk</em>), sosialisasi penggunaan APD yang benar dan inspeksi APD.</p> Nurul Afifah Indri Santiasih Farizi Rachman Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering 2025-05-30 2025-05-30 3 1 81 88 10.35991/jshee.v3i1.61