https://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/issue/feedJournal of Safety, Health, and Environmental Engineering2025-12-14T23:57:59+00:00Dika Rahayu Widiana, Ph.DJSHEE@ppns.ac.idOpen Journal Systemshttps://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/110Cover, Daftar Editor dan Daftar Isi2025-12-10T12:07:09+00:00Editor JSHEEdikawidiana@ppns.ac.id<p>Cover, Daftar Editor dan Daftar Isi</p>2025-12-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health, and Environmental Engineeringhttps://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/76Performance Analysis of C23-L54 Series DC Motors in K3 System Using LQR Tracking Controller for Improved Operational Efficiency and Safety2025-08-05T04:01:54+00:00Muhammad Iham Fatqurrochman ilhamfatqur07@gmail.comDimas Eka Saputradeka@student.ppns.ac.idAnggara Trisna Nugrahaanggaranugraha@ppns.ac.id<p>Rapid technological advances have had a significant impact in various fields, including occupational safety and health (OSH). In industrial operations, electric motors play an important role in supporting work efficiency and safety. This study aims to analyze the performance of DC motors C23-L54 Series using Linear Quadratic Regulator (LQR) and Linear Quadratic Tracker (LQT) controllers to improve operational efficiency and safety in K3-based systems. Modeling is carried out using a state-space approach, which allows for complex analysis of the input-output relationship of the control system. The simulation was conducted through MATLAB Simulink R2018a with a voltage input of 0.5 V. Initial simulation results show that the unmanned system experiences large oscillations and instability, which has the potential to increase the risk of operational failure and harm to workers. To solve this problem, LQR and LQT controllers are designed to stabilize the system and eliminate oscillations, both in no-noise and noisy conditions. The test was carried out on the mathematical model of order 1 and order 2 using step signals with setpoint values of 0.848 and 0.01905. The results show that the designed controller is able to significantly improve the stability of the system, thereby reducing the risk of device damage and potential work accidents. These findings make a significant contribution to the integration of advanced control technologies to support occupational safety in industrial environments. This research is expected to be a reference in the development of safe and efficient electric motor-based systems.</p>2025-12-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health, and Environmental Engineeringhttps://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/97Penerapan Metode FMECA untuk Analisis Kegagalan Komponen Forklift Counterbalance pada Industri Farmasi2025-09-18T13:40:38+00:00Alvin Ardiansyahalvinardiansyah@ppns.ac.idNadia Rachmatnadia.rachmat@gmail.comMey Rohma Dhanimeyrohmadhani@ppns.ac.id<p>Penggunaan <em>forklift </em>pada industri farmasi dapat memudahkan proses operasional pendistribusian meliputi bahan mentah yang berasal dari bahan kimia, produk setengah jadi yang berasal dari QC, produk jadi yang sudah diolah dan dikembangkan oleh R&D, hingga pembuangan limbah B3 hasil proses produksi obat – obatan. Penggunaan <em>forklift </em>secara terus menerus dapat menyebabkan terjadinya kegagalan komponen. Sebanyak 137 kegagalan komponen ini akan memberikan dampak pada proses operasional produksi yang signifikan karena <em>forklift </em>sebagai alat utama dalam pendistribusian. Dalam mengatasi permasalahan ini, maka dilakukannya analisis kegagalan komponen <em>forklift counterbalance </em>menggunakan metode FMECA (<em>Failure Mode, Effect and Criticality Analysis</em>) yang terdiri dari 2 proses analisis yaitu <em>Failure Mode and Effect Analysis </em>(FMEA) dan <em>Criticality Analysis </em>(CA). FMEA digunakan dalam mengidentifikasi kegagalan dengan nilai <em>Risk Priority Number </em>(RPN) dan CA sebagai penentuan tingkat urutan kekritisan berdasarkan nilai <em>severity </em>(keparahan) dan <em>occurance </em>(kejadian) berdasarkan hasil RPN tertinggi. Sebanyak 10 dari 80 komponen memiliki nilai RPN tertinggi dengan masing – masing komponen terdapat 1 sub komponen memiliki nilai RPN tertinggi. Pada CA didapatkan pada sub komponen <em>cylinder steer </em>pada sistem <em>steering system </em>dan sub sistem <em>kit cable chassis truck</em> pada sistem<em> wheels, pneumatic</em> memiliki nilai yang sama dan tertinggi diantara sub komponen lain yaitu dengan nilai RPN sebesar 45, nilai <em>severity </em>(keparahan) sebesar 5 dan <em>occurance </em>(kejadian) sebesar 3.</p> <p> </p>2025-12-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health and Environmental Engineeringhttps://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/96Implementasi Dashboard Power BI dan Metode EOQ untuk Manajemen APD di Industri Makanan Ringan2025-10-02T04:10:42+00:00Arif Putra Dwiyansaharifputra29@student.ppns.ac.idMochamad Yusuf Santosoyusuf.santoso@ppns.ac.idWibowo Arninputrantowibowo@ppns.ac.idMoch Farid Mahwardifarid.mahwardi@garudafood.co.id<p>Industri makanan ringan memiliki potensi risiko keselamatan kerja yang tinggi akibat penggunaan mesin, paparan suhu panas, dan kebisingan. Untuk itu, pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) menjadi kewajiban yang harus dikelola secara tepat. Namun, saat ini pengelolaan APD di perusahaan masih dilakukan secara manual, yang berpotensi menimbulkan kendala dalam menjaga konsistensi stok dan kelancaran distribusi. Hal ini menunjukkan perlunya sistem yang lebih terstruktur dan terintegrasi untuk mendukung efisiensi pengelolaan APD. Ketidakseimbangan antara permintaan dan ketersediaan APD dapat menimbulkan pemborosan atau bahkan kekurangan yang berdampak pada keselamatan kerja.Penelitian ini bertujuan merancang sistem informasi berbasis Power BI yang mengintegrasikan metode <em>Economic Order Quantity </em>(EOQ) guna mengoptimalkan pengelolaan APD. Metode EOQ digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal berdasarkan biaya penyimpanan dan pemesanan. Sementara itu, Power BI menyajikan data secara visual dan <em>real-time</em>, sehingga memudahkan pemantauan stok dan distribusi APD oleh tim terkait. Dashboard yang dihasilkan mampu menampilkan informasi seperti stok tersedia, <em>safety stock</em>, <em>reorder point</em>, serta riwayat distribusi. Dengan adanya sistem ini mampu meningkatkan efisiensi dalam proses pengadaan APD, mempercepat pengambilan keputusan melalui penyediaan data yang lebih akurat dan <em>real-time</em>, serta meminimalkan risiko kesalahan dalam pencatatan dan distribusi. Integrasi metode EOQ dengan visualisasi data melalui Power BI terbukti memberikan kontribusi dalam menciptakan sistem manajemen APD yang lebih terstruktur, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan operasional di lapangan.</p>2025-12-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health and Environmental Engineeringhttps://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/81Analisis Kualitas Air Menggunakan Indeks Pencemaran di Perairan Kota Probolinggo2025-10-02T04:08:22+00:00Indri Ika Widyastutiindriwidyastuti@ppns.ac.idFriska Intan Sukarnofriskaintan@ppns.ac.idTri Tiyasmihaditiyasmihadi_tri@gmail.comPuspa Aulia Widya NingrumPuspaaulia25@student.ppns.ac.id<p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air di Perairan Probolinggo, Jawa Timur, berdasarkan pada parameter fisik dan kimia, evaluasi tingkatan pencemaran menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP). Parameter-parameter yang dianalisis ialah kecerahan, salinitas, suhu, TSS, Dissolved oxygen, dan fosfat. Sampel diambil dari 6 stasiun pada bulan Februari 2025. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa suhu, TSS, dan Dissolved Oxygen memenuhi kriteria standar baku mutu berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004. Namun, parameter kecerahan hanya memenuhi pada satu stasiun saja, sedangkan salinitas dan fosfat pada semua stasiun dibawah atau melebihi kriteria standar baku mutu. Berdasarkan perhitungan Indeks Pencemaran diperoleh bahwa kota Probolinggo tergolong ke dalam pencemaran sedang. Penemuan ini menunjukkan pentingnya untuk monitor dan evaluasi kualitas air untuk menjaga ekosistem laut.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci<em>: </em></strong>Kualitas Air, Perairan Probolinggo, Indeks Pencemaran</p> <p> </p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstract </strong> </p> <p><em>This study aims to assess the water quality of the coastal waters of Probolinggo, East Java, through the analysis of selected physicochemical parameters and the application of the Pollution Index method. The parameters evaluated include water transparency (brightness), salinity, temperature, total suspended solids (TSS), dissolved oxygen (DO), and phosphate concentrations. Sampling was conducted at six monitoring stations in February 2025. The findings reveal that temperature, TSS, and DO levels conform to the marine water quality standards stipulated in Decree No. 51/2004 of the Minister of Environment. In contrast, transparency met the required standard at only one station, while salinity and phosphate concentrations at all stations deviated from the prescribed thresholds. Based on the Pollution Index assessment, the Probolinggo coastal waters are categorized as moderately polluted. These results underscore the necessity of continuous water quality monitoring and the implementation of sustainable management strategies to safeguard the integrity of marine ecosystems.</em></p> <p><strong>Keywords:</strong> Water Quality, Probolinggo, Pollution Index</p> <p> </p>2025-12-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health and Environmental Engineeringhttps://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/88Pengaruh Postur Kerja Dan Beban Kerja Fisik Terhadap Kelelahan Kerja Pada Pekerja Proyek Konstruksi2025-08-22T15:51:41+00:00Alma Lia Hakimfitroh.resmi@ppns.ac.idHaidar Natsir Amrullahfitroh.resmi@ppns.ac.idFitroh Resmifitroh_resmi@ppns.ac.idAnnida Vebiana Asyhurifitroh.resmi@ppns.ac.id<p>Kegiatan di sektor konstruksi merupakan penyumbang angka kecelakaan kerja paling besar di Indonesia. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena adanya kelelahan kerja yang dialami oleh pekerja. Pekerja konstruksi sering melakukan pekerjaan dengan postur yang membungkuk, memutar, atau bekerja di atas kepala dalam waktu yang lama. Apabila kondisi tersebut berlangsung dalam waktu yang lama dapat menyebabkan sakit permanen dan kerusakan pada otot, sendi, tendon, <em>ligament</em>, dan jaringan-jaringan lain. Selain itu, aktivitas fisik mengakibatkan perubahan fungsi faal pada organ tubuh seperti konsumsi energi. Hal tersebut berkaitan erat dengan beban kerja fisik yang didapatkan oleh pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh postur kerja dan beban kerja fisik terhadap kelelahan kerja. Penelitian menggunakan <strong>regresi logistik ordinal dengan</strong> sampel responden sejumlah 67 pekerja di Sektor Kostruksi. Metode pengukuran dari postur kerja mengacu pada SNI 9011:2021, beban kerja fisik dengan menggunakan alat pulse oximeter, serta kelelahan kerja dengan menyebarkan keusioner IFRC. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara postur kerja dan beban kerja fisik terhadap kelelahan kerja dengan nilai signifikansi sebesar 0.008. Sehingga rekomendasi yang diberikan berupa perancangan alat <em>hand truck</em> untuk membawa material dengan mudah, pemberian waktu istirahat mikro/pendek dengan durasi minimal 1 menit setiap 20-40 menit kepada pekerja dan penyediaan fasilitas air minum untuk pekerja.</p>2025-12-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health, and Environmental Engineeringhttps://jshee.ppns.ac.id/index.php/JSHEE/article/view/84Perencanaan Emergency Rescue Procedure Berbasis Confined Space Risk Analysis pada Pekerjaan Pembersihan Pan Mixer Batching Plant2025-10-07T04:52:13+00:00Tri Dayantigalih.talnabnif@ppns.ac.idGalih Aninditagalih.talnabnof@ppns.ac.idMochammad Choirulmc.rizal@ppns.ac.idFujie Rizky Nur Khasanahgalih.talnabnif@ppns.ac.id<p>Proses produksi beton dilakukan dengan bantuan mesin dan alat yaitu batching plant yang memerlukan proses perawatan dan pembersihan secara rutin dari sisa-sisa produksi yang berkerak dengan memasuki ruang terbatas yang memiliki risiko yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan untuk merencanakan <em>Emergency Rescue Procedure</em> pada area <em>confined space</em> dengan mengidentifikasi bahaya dan menilai tingkat risiko menggunakan metode <em>Confined Space Risk Analysis</em> (CSRA). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 potensi bahaya dengan risiko tinggi (<em>high</em>) dari 27 potensi bahaya pada pembersihan pan mixer batching plant. Dimana risiko yang masih tinggi diberikan rekomendasi pengendalian lanjutan sebagai pertimbangan perusahaan. Pembuatan <em>Emergency Rescue Procedure</em> sebagai bentuk rekomendasi mitigatif yang berdasarkan pada hasil analisis <em>Confined Space Risk Analysis</em> (CSRA) dan mengikuti beberapa tahapan yaitu <em>pre-emergency preparation and planning, size up, developing action plan, control hazards and protect personnel, deploy and rig rescue equipment, perform rescue, </em>dan <em>terminate rescue operation</em>.</p>2025-12-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering