Pengaruh Postur Kerja Dan Beban Kerja Fisik Terhadap Kelelahan Kerja Pada Pekerja Proyek Konstruksi
DOI:
https://doi.org/10.35991/jshee.v3i2.88Keywords:
Beban Kerja Fisik, Kelelahan Kerja, Postur Kerja, Regresi Logistik OrdinalAbstract
Kegiatan di sektor konstruksi merupakan penyumbang angka kecelakaan kerja paling besar di Indonesia. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena adanya kelelahan kerja yang dialami oleh pekerja. Pekerja konstruksi sering melakukan pekerjaan dengan postur yang membungkuk, memutar, atau bekerja di atas kepala dalam waktu yang lama. Apabila kondisi tersebut berlangsung dalam waktu yang lama dapat menyebabkan sakit permanen dan kerusakan pada otot, sendi, tendon, ligament, dan jaringan-jaringan lain. Selain itu, aktivitas fisik mengakibatkan perubahan fungsi faal pada organ tubuh seperti konsumsi energi. Hal tersebut berkaitan erat dengan beban kerja fisik yang didapatkan oleh pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh postur kerja dan beban kerja fisik terhadap kelelahan kerja. Penelitian menggunakan regresi logistik ordinal dengan sampel responden sejumlah 67 pekerja di Sektor Kostruksi. Metode pengukuran dari postur kerja mengacu pada SNI 9011:2021, beban kerja fisik dengan menggunakan alat pulse oximeter, serta kelelahan kerja dengan menyebarkan keusioner IFRC. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara postur kerja dan beban kerja fisik terhadap kelelahan kerja dengan nilai signifikansi sebesar 0.008. Sehingga rekomendasi yang diberikan berupa perancangan alat hand truck untuk membawa material dengan mudah, pemberian waktu istirahat mikro/pendek dengan durasi minimal 1 menit setiap 20-40 menit kepada pekerja dan penyediaan fasilitas air minum untuk pekerja.
