Penilaian Risiko Kegagalan Gantry Crane Menggunakan Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) dan Fishbone Diagram
DOI:
https://doi.org/10.35991/jshee.v3i1.56Keywords:
Failure Mode and Effect Analysis, Fishbone Diagram, Gantry crane, RPNAbstract
Gantry crane adalah alat bantu utama untuk mengangkat dan memindahkan beton pada proses produksi beton di perusahaan manufaktur yang beroperasi selama 24 jam per hari. Penggunaan alat bantu gantry crane secara terus-menerus dapat menyebabkan kegagalan komponen sehingga menghambat proses produktivitas. Menurut data kegagalan komponen yang dimiliki perusahaan diketahui bahwa gantry crane mengalami kegagalan sebanyak 73 kali dari tahun 2021 hingga 2023. Tujuan penelitian ini melakukan analisis kegagalan pada gantry crane untuk mengurangi risiko bahaya apabila terjadi kegagalan beroperasi. Maka dari itu, diperlukan analisis kegagalan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fishbone Diagram. Metode FMEA digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan dan mengetahui nilai Risk Priority Number (RPN) pada komponen gantry crane sedangkan fishbone diagram untuk menemukan kemungkinan penyebab masalah atau faktor-faktor berdasarkan komponen dengan RPN tertinggi yang dapat mempengaruhi masalah dan mempermudah dalam menentukan rekomendasi. Penyusunan metode FMEA didapat bahwa komponen pada gantry crane yang memiliki nilai RPN tertinggi adalah motor hoist dengan mode kegagalan bearing aus diperoleh nilai RPN sebesar 120. Setelah itu, berdasarkan komponen dengan RPN tertinggi tersebut dianalisis lebih lanjut menggunakan fishbone diagram dan ditemukan 8 faktor yang menjadi akar penyebab bearing aus pada motor hoist. Faktor-faktor tersebut adalah man, method, machine, materials, measurements, management, maintenance, dan environment.